Tak tubuh waktu lama bagi Storm beradaptasi dengan mudah disekolah, lebih tepatnya disekolah ini. Zirzota Elite High School. Salah satu sekolah bergengsi dikota Cyberrun Astra L 500 ini.
Storm bahkan dengan mudah mengajar pelajaran Mathematics yang dia ajarkan.
"Baiklah, kalian bisa memahami rumus rumusnya terlebih dahulu lalu kalian kalikan dengan angka sebelummya...
Semua murid kelas XI D, dengan penuh semangat belajar dibawah bimbingan dari pak Rem.
Ini adalah pengalaman ternyaman yang mereka rasakan. Tak hanya ramah, pak Rem sangat detail menjelaskan dan memberi soal yang mudah dipahami oleh mereka.
Semua murid kelas XI D tentu menghormati pak Rem sebagai guru idola baru mereka.
Lain dengan halnya dengan Storm, dia tak mempermalahkan para murid senang atau tidak suka dengan metode mengajarnya.
Lagipula dia hanya Teacher Trial saja, statusnya tidaklah lama sebab kemauan dirinya sendiri.
"Sekarang jika kalian mengerti, silahkan kerjakan soal halaman 156 dibuku kalian masing 2....
"Kalian punya sendiri book mathematicsnya?"
Storm bertanya didepan papan tulis sambil menatap semua muridnya.
"Kami punya pak!"
Sahut semuanya serentak penuh semangat mengerjakan soal yang diberikan pak Rem.
Storm melirik kearah Arabels yang sedari tadi tersenyum ditempat duduknya memandang dirinya selama mengajar.
Storm berkata pada pacarnya itu.
"Jangan lihat aku terus Ara, nanti kau bisa gila lama lama!"
Arabels sontak tersadar dari lamunannya lalu buru 2 membuka buku miliknya.
Dengan wajah cemberut Arabels membalas ejekan darinya.
"Apa sih kak!"...
Arabels segera mengerjakan soal halaman 156 seperti apa perintah pacarnya yang sedang mengajar itu.
Didalam hatinya gadis itu sangat bahagia sekali melihatnya berprofesi sebagai guru. Walaupun semuanya tak berlangsung lama.
"Cocok banget kakak menjadi guru selain tampan, pacarku ternyata pintar sekali?"
"Aku semakin cinta sama kak Rem!"
Arabels tersenyum sendiri bergumam didalam hatinya sambil mulai mengerjakan soal halaman 156 Mathematics.
Semua teman sekelasnya hanya menggeleng kepalanya dengan pura pura tidak melihat kemesraan mereka berdua.
Terutama Dryna, dia senang karena sahabatnya tidak lagi jomblo. Dryna juga tidak menyangka ternyata Arabels jauh lebih bucin dari dia dan Steve.
"Ara, Ara kamu memang tidak berubah?"
Dyna kembali melanjutkan tugasnya, dia tak mau memikirkan hubugan mereka berdua. Fokusnya padalah Steve, dia laki laki yang sangat dicintainya mana mungkin memikirkan hal lain selainnya.
"Berhubung kalian sudah tahu semuanya maka saya minta kalian untuk tidak mengatakannya pada guru lain...
"Sebab usiaku masihlah muda, kalian semua hanya terpaut tidak jauh dariku!"
Storm tak lupa memperingatkan murid kelas XI D ini agar mereka tidak mengatakan hubungannya bersama Arabels.
Meskipun hampir semua guru termasuk pak Emmanuel sudah tahu hubungannya dengan Arabels. Tetapi masih banyak guru lain yang belum mengetahuinya.
Storm hanya tidak ingin dia dan pacarnya Arabels harus menjadi topik panas yang dibicarakan banyak orang.
"Tenang saja pak, mana berani kami mengatakannya pada guru lain...
Perkataan Jaslyn diangguki oleh teman sekelas lainnya, termasuk Dryna yang setuju dengan Jaslyn.
Dari latar belakangnya saja pak Rem sepertinya bukanlah orang biasa. Mengusik kucing, eh singa yang tertidur sama saja mencari mati kepada pak Rem.
Semua murid kelas tentu tak berani berurusan dengannnya, ditambah nona Arabels Everyn. Jelas akan beresiko fatal jika sampai berurusan dengan dua orang mengerikan itu.
"Fyuh, syukurlah jika mereka mematuhinya!"
Storm duduk dengan tenang dikursi gurunya, dekat papan tulis dimana dia menerangkan dan menjelaskan soal ataupun teori hari ini.
Ternyata menjadi guru tidaklah sulit seperti apa yang dibayangkan. Dengan berbekal memori ingatannya disaat Sky menjadikannya sebagai muridnya dulu.
Tentu semua mata pelajaran didunia, atau bumi ini dengan mudah dia kuasai. Bahkan bahasa alien saja dia dapat menerjemahkannya.
Sama halnya dengan Velora, dia sebenarnya berbicara dengan bahasa makhluk dimensi.
Tetapi Storm sangat mudah memahami perkataan Velora. Maklum saja dia mantan murid dari Sky, kecerdasan buatan atau AI dari alien super cerdas dari planet yang jauh.
"Mengajar sebagai guru mengingatkanku pada Sky? Apa dia benar 2 musnah?"
Storm teringat tentang Sky, terutama kehancurannya yang misterius sekali.
"Tidak, tidak!
"Lebih baik aku fokus pada kehidupanku saat ini saja!"...
Storm tidak mau pusing apalagi mengingat masa lalunya.
Tidak ada yang indah dari semua masa lalunya, dan itulah sebabnya mengapa dia tidak mau mengulang kesalahan yang sama.
Storm bertekad dia akan terus menjadi kuat demi melindungi orang dia cintai meskipun semuanya telah pergi. Menyisakan kenangan lama yang tersimpan didalam ingatannya yang teramat pahit jika dibayangkan.