Cherreads

Chapter 185 - Tumbuhnya Perasaan Dari Hati Terdalam

Hari hari dilalui oleh Storm dan Arabels dengan kemesraan bersama. Entah apa yang terjadi pada keduanya, tetapi tampaknya Storm luluh juga pada kekasihnya itu.

Storm perlahan melupakan semua kenangan masa lalunya, dan saat ini dia merasa selalu nyaman jika didekatnya.

Walau semua itu hanyalah sementara saja, sebab Storm tahu perpisahan akan kembali membayanginya dan hal itu sangat dia takutkan.

Seperti disaat ini, Sepasang kekasih itu tengah duduk dikursi taman melepas kebersamaan mereka sejenak.

"Terima kasih Ara, kau hadir didalam hidupku yang penuh kehampaan ini!"...

Storm menatap sendu kearahnya, dia sangat berterima kasih atas kehadirannya.

Mungkin inilah takdir yang harus dia terima dan bisa saja awal dari semua malapetaka menimpanya dikemudian hari.

"Iya kak, aku disini disampingmu...

"Jangan terus bersedih karena ada aku dihatimu saat ini kak, kekasihku!"

Arabels merebahkkan kepalanya dipundak sang pacar.

Dia tidak akan pernah menuntut apapun yang dia mau terhadapnya. Lagipula dia benar 2 tulus mencintainya mana mungkin dia tega melihat pacar tercinta larut dalam kesedihan.

Meski dunia mengejek dan menertawakan jika lelaki yang dia cinta tidaklah sebanding dengan usianya.

Tetapi yang namanya cinta itu buta. Membutakan siapa saja meski jarak jauh sekalipun menghadang mereka berdua.

"Ah ya, aku seperti merasa pembuat puisi saja?"...

Storm hanya tersenyum malu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Entah mengapa saat ini Storm terkesan sangat senang bisa bersamanya. Tetapi perasaan itu segera ditepis olehnya, dia juga punya masalah yang harus dia selesaikan.

Storm tidak punya banyak waktu hanya sekedar bucin bersama Arabels.

"Umm, apa kakak sibuk?"

Arabels menatapnya dengan berbinar berharap dia tidak mempunyai kesibukan lain.

Gadis itu berharap jika pacarnya itu menjalani hidup seperti manusia biasa pada umumnya. Dan mereka bisa menjalani hidup bersama dalam kebahagian yang dinantikan.

Kemungkinannya hanya 1% saja sebab pacarnya itu termasuk orang yang sibuk.

"Maaf Ara, mungkin dua hari lagi kita akan berpisah sementara waktu...

"Aku akan mengurus masalah yang harus kuselesaikan sendiri!"

Storm mengusap rambut hitam pacarnya sambil mengatakan waktu perpisahan mereka.

Dia benar 2 sedikit berat meninggalkannya akan tetapi Storm terlanjur sepakat dengan Wen Tennys. Dan janji kesepakatan tidak bisa diganti dengan uang.

"Yah, padahal aku berencana ingin pergi liburan bersama kakak seperti kewahana permainan Crynteuris!"...

Arabels mengangguk pelan harus kecewa jika dia harus berpisah dalam beberapa waktu lamanya.

Tak ada pilihan lain, Arabels dengan wajah murungnya hanya bisa memahami keadaan yang dijalani oleh sang pacar tercinta.

"Ingat Ara, status kita belumlah resmi sebagai tunangan...

"Aku harap kau tidak terlalu berharap berlebihan mengenai hubungan kita!"

Storm juga memperingatkan hubungan mereka berdua yang tengah dijalani.

Meski status mereka pacaran sebagai sepasang kekasih, akan tetapi mereka belumlah bertunangan secara resmi.

Dikarenakan Arabels yang masihlah bersekolah di Zirzota Elite School, mungkin perlu dua tahun lagi untuk mereka resmi bertunangan.

Lagipula dengan status mereka berdua saat ini, maka sudah dipastikan hubungan keduanya bisa saja hancur sebab belum terikat janji suci.

"Aku mengerti kak...

Arabels mengangguk cepat mendengarnya.

"Kakak tunggu aku yah, nanti kita tunangan seperti yang lain?"...

Arabels tersenyum ceria dengan malu 2 karena dia belum diperbolehkan ayahnya bertunangan secara resmi.

Mau tidak mau dia harus menunggu dua tahun lagi agar hubungan keduanya bisa dipublish dipublik digital.

Apalagi dizaman sekarang, era modern dimana dunia dikuasai oleh Robot dan AI. Tentu manusia hanya menikmati hidup dengan santai, semua pekerjaan tangan mereka dikerjakan oleh sistem otomatis.

"Baiklah, aku akan menunggumu tetapi ingat jangan terlalu dekat sama laki laki lain!"...

Storm hanya bisa setuju saja dengan permintaan Arabels yang terbilang lumayan lama jika ditunggu.

"Hmm?"...

"Ada yang cemburu nih?"

Arabels terkekeh lucu melihat pacarnya yang ternyata cemburu, berbeda sekali saat dia bertemu yang bersikap dingin dan cuek.

Tetapi gadis cantik itu merasa senang sekaligus bahagia. Setelah lama akhirnya dia bisa meluluhkan hati sang laki laki tercintanya.

Semuanya memanglah perasaan tulus dari hatinya, walau tak semuanya seperti itu. Terobsesi, itulah yang dialami oleh Arabels hingga melakukan apa saja demi pujaan hatinya meski harus mengorbankan dirinya sendiri.

"Ya, aku mengakuinya karena aku sudah menerimamu dihatiku ini Ara!"...

Storm mengakui tentang perasaannya ini.

Memang hatinya masihlah mengharapkan Lucy, akan tetapi rasanya itu mustahil sebab dia sudah mempunyai pasangannya sendiri.

Oleh karena itulah sebabnya mengapa dia bisa menerima Arabels sebagai kekasih hatinya. Tidak lain hanya untuk menutupi kesedihan dari bayang bayang masa lalunya sendiri.

More Chapters